Bugma
, Jurnalis-Selasa, 13 Mei 2025 |22:08 WIB

Hilang Hampir 2 Pekan, Warga Gowa Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang 30 Meter /p>
GOWA – Penemuan tragis menimpa keluarga seorang pria bernama Sanupo, yang ditemukan meninggal setelah hilang selama hampir dua pekan. Jasadnya ditemukan di dasar jurang dengan kedalaman 30 meter, dan mencurigakan karena ada luka-luka di tubuhnya yang diduga akibat penganiayaan.
Proses pencarian berlangsung dramatis dan penuh harapan, tetapi berakhir dengan kesedihan saat korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Keluarga yang telah bersusah payah mencari Sanupo, berteriak histeris saat jasadnya diangkat dari jurang di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penemuan ini membawa duka mendalam, terutama ketika mereka harus menghadapi kenyataan bahwa Sanupo tidak akan lagi kembali.
Setelah diteliti, pihak kepolisian menemukan indikasi bahwa kematian sanupo tidak wajar. Luka-luka yang terlihat di tubuhnya menjadi bukti tambahan dari dugaan penganiayaan. Alat bukti lainnya berupa senjata tajam jenis badik ditemukan tidak jauh dari lokasi. Hal ini menambah ketegangan dan pertanyaan di benak keluarga dan masyarakat tentang penyebab pasti kematian Sanupo.
Pihak berwenang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan autopsi untuk menentukan penyebab kematian lebih lanjut. Kejadian ini mengundang perhatian publik, terutama karena Sanupo sebelumnya terlibat dalam kecelakaan lalu lintas sebelum hilang. Masyarakat setempat berdoa agar keadilan dapat ditegakkan untuk Sanupo dan keluarga yang ditinggalkan.
Berdasarkan laporan, pihak kepolisian yang menangani kasus ini telah memulai penyelidikan. Iptu Irham, Plh Kasat Reskrim Polres Gowa, menyatakan bahwa mereka akan mendalami semua fakta yang ada untuk mengungkap dengan jelas sebab kematian korban. Rakyat setempat sangat menunggu kepastian dari penyelidikan ini.
Pada akhirnya, jasad Sanupo diserahkan kepada keluarganya setelah proses autopsi selesai. Mereka melaksanakan pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Parigi, tempat yang diharapkan dapat menjadi peristirahatan terakhir yang tenang untuk Sanupo. Masyarakat bersatu dalam duka, menunjukkan empati dan solidaritas terhadap keluarga yang kehilangan.
Peristiwa ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga keselamatan dan memperhatikan lingkungan sekitar. Setiap kehilangan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih peduli, tidak hanya terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap sesama. Semoga kejadian serupa tidak terulang dan keluarga Sanupo mendapatkan keadilan yang layak.
/strong>