www.kabarsuara.id – Pekan lalu, gelaran Piala AFF U-23 2025 menjadi ajang yang cukup menarik perhatian, terutama dengan tersingkirnya Timnas Malaysia U-23 oleh Timnas Indonesia U-23. Kejadian ini memicu berbagai komentar, terutama dari pelatih Malaysia, S. Balachandran, yang merasa kecewa dengan kinerja tim serta pengembangan sepakbola di negaranya.
S. Balachandran, yang pernah menjabat sebagai pelatih asisten Timnas Malaysia, menyoroti bahwa masalah yang dihadapi tidak hanya berfokus pada skuad U-23 mereka. Dia percaya, permasalahan ini berakar dari pengembangan pemain di usia yang lebih muda.
Fokus Pada Pengembangan Sepakbola Sejak Dini Sangat Penting
Dalam wawancaranya, S. Balachandran menekankan pentingnya pengembangan sepakbola sejak usia dini, alasan di balik mencoloknya kekurangan yang ada. “Latihan yang serius dan terstruktur harus dimulai dari tingkat U-14 hingga U-16,” ujarnya menggarisbawahi aspek ini.
Dia juga menambahkan, “Jika kita tidak mulai dari akar, maka akan sulit bagi pemain mengejar ketertinggalan saat mereka memasuki level senior.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya usaha jangka panjang dalam membangun fondasi yang kuat.
Terlepas dari kekecewaannya, Balachandran tetap optimis bahwa dengan investasi dan fokus pada pengembangan, masa depan sepakbola Malaysia bisa ditingkatkan. “Kita harus melakukan sesuatu yang nyata untuk mengubah keadaan ini,” ungkapnya.
Dia menyoroti bahwa masalah ini bukan hanya di level profesional, tetapi juga melibatkan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan dalam pelatihan anak-anak. Tanpa adanya perubahan, Malaysia akan kesulitan bersaing di tingkat internasional.
Perbandingan Dengan Negara Lain dalam Pengembangan Sepakbola
S. Balachandran tidak hanya bicara dari sisi analisis, tetapi dia juga mengamati perkembangan sepakbola di negara lain, seperti Thailand dan Jepang. Dia menyaksikan bagaimana anak-anak di negara tersebut berlatih secara intensif, dengan sesi latihan pada pagi dan sore hari.
“Ketika saya pergi ke Vietnam dan Thailand, saya melihat anak-anak berusia tujuh hingga delapan tahun berlatih dua kali sehari. Namun, di Malaysia, mayoritas latihan hanya dijadwalkan pada sore hari,” katanya menyoroti perbedaan yang mencolok.
Perbedaan ini menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam pelatihan dan pengembangan. S. Balachandran mempertanyakan, “Apakah cukup jika kita hanya melatih pemain satu kali sehari?” Ini menggambarkan pentingnya komitmen dalam pelatihan untuk meningkatkan kualitas permainan.
Dia juga menekankan bahwa pengembangan akar rumput memerlukan proses panjang dan tidak ada jalan pintas untuk mencapai sukses. Semua pihak terkait harus berkomitmen untuk menciptakan sistem yang lebih baik.
Pentingnya Dukungan dari Semua Pihak dalam Sepakbola
Untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan, S. Balachandran sangat percaya bahwa semua stakeholder harus terlibat dalam pengembangan sepakbola. Dukungan dari pemerintah, federasi sepakbola, hingga sekolah-sekolah harus terjalin agar pengembangan pemain muda dapat dilakukan secara maksimal.
Dia mengatakan, “Kita harus bersatu dan bekerja sama. Tanpa dukungan yang kuat dari semua pihak, upaya yang dilakukan akan sia-sia dan tidak efektif.” Ini adalah panggilan untuk kesadaran dalam ekosistem sepakbola Malaysia.
Lebih lanjut, dia menggarisbawahi bahwa pengembangan pemain tidak hanya menjadi tanggung jawab pelatih, tetapi juga melibatkan orang tua dan komunitas luas. Kolaborasi ini akan memfasilitasi pembentukan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan pemain muda.
Kesimpulan: Jalan Panjang Menuju Keunggulan Sepakbola Malaysia
Setelah disingkirkan dari Piala AFF U-23, saatnya bagi Malaysia untuk merenung dan mengevaluasi langkah ke depan dalam pengembangan sepakbola. Kekecewaan yang dialami harus dijadikan pelajaran agar bisa melahirkan perubahan yang positif.
Dengan fokus pada pelatihan yang sistematis dan dukungan dari berbagai pihak, langkah-langkah kecil dapat membawa perubahan besar untuk masa depan sepakbola Malaysia. “Jika kita mulai sekarang, satu generasi mendatang dapat melihat hasil dari usaha yang kita lakukan hari ini,” demikian penutupan pernyataan S. Balachandran.
Perjalanan menuju keunggulan dalam dunia sepakbola memang tidak mudah, namun setiap usaha yang dilakukan sekarang akan memberikan dampak yang signifikan di masa mendatang. Mari bersatu dan melangkah menuju pencapaian yang lebih baik.