www.kabarsuara.id – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, baru-baru ini menerima audiensi dari Tim Muhibah Angklung, yang diwakili oleh Ketua Tim, Maulana Syuhada. Pertemuan ini berlangsung di Museum Nasional Indonesia dan bertujuan untuk membahas rencana pertunjukan dan pelatihan angklung yang akan dilangsungkan di Australia pada Agustus hingga September 2025.
Rangkaian acara yang direncanakan termasuk tidak hanya pertunjukan seni, tetapi juga pelatihan angklung bagi masyarakat lokal. Hal ini dimaksudkan untuk memperkenalkan lebih jauh kekayaan budaya Indonesia melalui alat musik tradisional yang ikonik ini.
Maulana menjelaskan bahwa Tim Muhibah Angklung telah menyiapkan jadwal lengkap untuk penampilan mereka di berbagai kota utama di Australia. Dalam kesempatan ini, mereka juga berharap dapat menjalin kerjasama yang lebih erat dengan komunitas Indonesia di luar negeri.
Jadwal Pertunjukan Tim Muhibah Angklung di Australia
Agenda yang disusun oleh Tim Muhibah Angklung mencakup berbagai acara menarik di beberapa kota di Australia. Penampilan pertama akan dimulai di Brisbane pada 20–22 Agustus 2025 dalam kegiatan InDoz Conference dan Pesta Rakyat.
Selanjutnya, mereka akan tampil di Sydney pada 23–26 Agustus untuk acara Indonesia Community Council New South Wales yang diadakan di Australian Museum. Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan keindahan budaya Indonesia kepada publik Australia.
Di Melbourne, Tim Muhibah Angklung dijadwalkan tampil dalam acara Street Concert University of Melbourne dan Indonesia Culinary Association of Victoria pada 27–31 Agustus. Penampilan ini diharapkan dapat menarik perhatian banyak orang, baik dari kalangan masyarakat lokal maupun diaspora Indonesia.
Setelah itu, mereka akan menuju Canberra pada 1–4 September untuk menghadiri Resepsi Diplomatik KBRI Canberra. Penampilan ini diharapkan memberikan impresi yang mendalam tentang budaya Indonesia kepada para tamu dan pejabat penting di Australia.
Tim Muhibah Angklung juga akan kembali ke Brisbane pada 5–8 September untuk tampil di Brisbane Festival. Ini merupakan bagian penting dari rangkaian pertunjukan yang akan memperkenalkan angklung ke audiens yang lebih luas.
Kombinasi Musik dan Tarian Tradisional Indonesia
Penampilan Tim Muhibah Angklung di Australia tidak hanya memperkenalkan alat musik ini, tetapi juga menggabungkan tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, penggabungan lagu-lagu dari berbagai etnis seperti Sunda, Batak, Bali, Minang, Betawi, dan Papua.
Lagu-lagu yang akan dinyanyikan mencakup variasi musik tradisional dan nasional, seperti Poco-Poco dari Sulawesi Utara, Janger dari Bali, dan Yamko Rambe Yamko dari Papua. Ini akan memberikan pengalaman yang kaya dan beragam bagi penonton.
Selain itu, lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, juga akan dibawakan sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan semangat nasionalisme. Dengan demikian, penonton dapat merasakan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa yang kaya akan budaya.
Kombinasi antara permainan angklung dan tarian bukan hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk mendidik penonton mengenai budaya Indonesia yang beraneka ragam. Ini adalah langkah penting untuk mempertahankan tradisi sekaligus memberikan dampak positif di level internasional.
Tujuan dan Harapan di Balik Kegiatan Ini
Melalui rangkaian pertunjukan ini, Tim Muhibah Angklung berharap dapat menciptakan jembatan budaya antara Indonesia dan Australia. Upaya ini menjadikan pertunjukan tidak sekadar hiburan, tetapi juga dialog antara dua budaya yang kaya akan nilai sejarah.
Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pelatihan angklung, mereka berharap dapat menumbuhkan kecintaan terhadap musik tradisional Indonesia. Ini merupakan langkah awal untuk menciptakan generasi yang peduli akan pelestarian budaya.
Harapan besar juga disampaikan oleh Maulana, yang menginginkan bahwa kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi citra Indonesia di mata dunia. Dengan demikian, orang-orang di luar negeri dapat lebih memahami kekayaan budaya Indonesia yang unik.
Lebih dari sekadar pertunjukan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat rasa identitas nasional dan kebanggaan terhadap budaya sendiri. Tim Muhibah Angklung akan menjadi duta budaya yang mempromosikan Indonesia ke kancah internasional.
Secara keseluruhan, inisiatif ini menggambarkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal. Dengan berbagai dukungan, mereka optimis bahwa pertunjukan kali ini akan sukses dan mendapatkan tempat yang baik di hati masyarakat Australia.