www.kabarsuara.id – Dewi Yull, seorang aktris senior, baru-baru ini menceritakan perjalanan emosionalnya terkait kondisi matanya yang mengalami kebutaan di sisi kanan. Dalam wawancara yang diadakan di Jakarta Selatan, ia mengungkapkan bagaimana penglihatannya terganggu karena dampak dari kondisi medis yang serius.
Di usianya yang ke-64, Dewi Yull merasa harus berbagi kisahnya agar orang lain lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan mata. Dia menjelaskan bahwa permasalahan ini dimulai dari minus tinggi yang dideritanya sejak lama.
Gangguan penglihatan yang dialaminya mulai terlihat serius ketika cairan gelembung muncul di dalam mata kanannya. Dengan minus mencapai 25 di mata kanan dan 19 di mata kiri, Dewi khawatir akan masa depannya yang kelam.
Kondisi Awal dan Proses Diagnosa
Bermula dari isu kesehatan yang tampak sepele, masalah yang dialami Dewi dengan cepat menjadi serius. Cairan gelembung ini, yang awalnya tampak bening, kemudian berubah warna menjadi kuning pekat.
Perubahan warna ini menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang sangat tidak beres dengan matanya. Dalam situasi mendesak, Dewi pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan.
Setelah melakukan serangkaian tes, keputusan untuk melakukan operasi besar pun diambil. Operasi ini dilakukan dengan pembiusan total, yang membuatnya merasa cemas namun berharap akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Operasi dan Harapan Baru
Ketika tersadar dari pembiusan, Dewi Yull mendapatkan kenyataan bahwa matanya kanan kini telah dipasangi silikon. Meskipun penglihatannya sudah tidak berfungsi lagi, ia masih bisa merasakan cahaya.
Dokter menjelaskan bahwa terjadi pelepasan retina akibat struktur bola matanya yang cembung. Ini merupakan akibat langsung dari minus yang sangat tinggi, yang telah mengubah bentuk bola mata secara drastis.
Pelepasan retina adalah kondisi yang serius, dan selama proses pemulihan, Dewi harus mematuhi instruksi dokter agar kondisi matanya tidak semakin memburuk. Dia sangat bersyukur karena masih memiliki mata kiri yang berfungsi, meski kondisinya lebih parah dari yang dibayangkan.
Kehidupan Setelah Operasi di Tengah Keterbatasan
Meski mengalami kehilangan penglihatan di satu mata, semangat hidup Dewi tidak luntur. Ia tetap berusaha untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan optimisme yang tinggi.
Dewi sangat bersyukur karena masih memiliki alat bantu untuk beraktivitas. Dia bersyukur karena di tengah kesulitan ini, ada sisi positif yang bisa diambil.
Dengan mata kiri yang masih berfungsi, ia tetap bertekad untuk menjalani hidup dengan cara yang produktif dan bermanfaat bagi orang lain. Menjadi contoh bagi generasi muda, Dewi ingin agar orang-orang lebih peduli terhadap kesehatan mata.