www.kabarsuara.id – Fajar Alfian dan Rian Ardianto menghadapi perubahan besar setelah 11 tahun berpasangan di arena bulu tangkis. Perpisahan ini terjadi setelah mereka tidak berhasil memenuhi harapan pada BWF World Championships 2025 di Paris, yang berlangsung dari 25 hingga 31 Agustus 2025.
Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar, mengingat Fajar dan Rian telah menciptakan banyak kenangan dan prestasi bersama. Namun, hasil buruk selama setahun terakhir menimbulkan banyak pertanyaan mengenai masa depan mereka sebagai pasangan.
Perjalanan Panjang Fajar Alfian dan Rian Ardianto dalam Bulu Tangkis
Selama lebih dari satu dekade, Fajar dan Rian menjadi salah satu duet terkuat di dunia ganda putra. Mereka pernah meraih banyak penghargaan dan menduduki peringkat tinggi di dunia bulu tangkis.
Namun, tahun lalu menjadi periode yang menantang bagi mereka. Meskipun telah berjuang keras, hasil dari turnamen yang diikuti tidak memenuhi ekspektasi yang diinginkan oleh pelatih dan penggemar.
Awal tahun ini, banyak yang berharap Fajar dan Rian bisa kembali menemukan bentuk permainan terbaik mereka. Namun, serangkaian hasil buruk mengakibatkan keputusan sulit untuk memisahkan mereka secara resmi di arena permainan.
Alasan di Balik Pemisahan dan Perubahan Strategi
Keputusan untuk memisahkan Fajar dan Rian bukanlah hal yang mudah. Pelatih Antonius Budi Ariantho menjadi tokoh kunci dalam proses ini, menyampaikan bahwa Fajar kini akan dipasangkan dengan Muhammad Shohibul Fikri.
Kombinasi baru ini dianggap mampu memberi angin segar dan harapan baru setelah Fajar dan Fikri sukses meraih juara di China Open 2025. Hasil yang positif ini tampaknya menjadi faktor penting dalam penentuan keputusan untuk mengeksplorasi duet baru.
Rian Ardianto, di sisi lain, akan berpasangan dengan Yeremia Rambitan. Ini menunjukkan bahwa kedua pemain diharapkan tetap memiliki kesempatan untuk bersinar di dunia ganda putra, meskipun dalam konfigurasi yang berbeda.
Reaksi Fajar dan Rian atas Perpisahan Ini
Fajar Alfian mengungkapkan keraguan dan kebingungan dalam menentukan pilihan yang tepat. Meskipun secara individu mereka masih memiliki peringkat tinggi, perpisahan menciptakan pertanyaan baru tentang masa depan mereka di lapangan.
Dalam suatu wawancara, Fajar mencatat bahwa kombinasi baru bisa menjadi langkah yang baik, namun pertanyaannya tetap ada. “Apakah ini merupakan akhir dari perjalanan kami bersama?” ungkapnya.
Keduanya menyampaikan rasa hormat dan dukungan satu sama lain, menunjukkan bahwa meski di luar lapangan mereka mungkin terpisah, hubungan pribadi tetap kuat.