www.kabarsuara.id – Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 siap menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Dengan partisipasi 63 merek otomotif, kali ini akan menjadi acara yang lebih megah dan menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Namun, meningkatnya jumlah peserta ini membawa tantangan tersendiri bagi penyelenggara. Hall 11 di ICE BSD, yang selama ini menjadi lokasi acara, mulai dirasakan tidak memadai untuk menampung semua peserta yang hadir.
Masalah ini sudah mulai terasa sejak tahun lalu. Banyak peserta yang harus berada di lokasi tambahan yang menggunakan tenda, dan sayangnya banyak keluhan muncul terkait kondisi tersebut.
Keluhan paling umum berfokus pada suhu ruangan yang panas dan kurangnya pendinginan yang efektif. Hal ini membuat banyak peserta merasa tidak nyaman saat berada di dalam tenda tersebut.
Rumor tentang Pindah Lokasi GIIAS ke PIK 2
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menyampaikan bahwa mereka sedang mempertimbangkan opsi untuk memindahkan lokasi GIIAS ke lokasi baru yang lebih besar. Salah satu kandidatnya adalah Pantai Indah Kapuk 2 di Tangerang, Banten.
Keinginan untuk memindahkan lokasi ini dipicu oleh keluhan yang terus-menerus datang dari peserta yang berada di Hall 11. Dengan lokasi baru, diharapkan sekali lagi GIIAS dapat memberikan pengalaman yang lebih baik untuk semua pengunjung.
“Kita memang harus membangun tenda lagi untuk menampung peserta,” ungkap Nangoi pada konferensi pers. “Namun, kami ingin memastikan bahwa lokasi baru akan memenuhi kebutuhan dan harapan semua pihak.”
Pindah ke PIK 2, yang saat ini sedang dalam pembangunan Nusantara International Convention Exhibition (NICE), akan menjadi langkah yang strategis. Ruang pameran yang luas dan modern akan menyuguhkan suasana yang lebih menyegarkan.
Nangoi juga menegaskan bahwa mereka tetap akan memfokuskan perhatian pada kesuksesan GIIAS 2025 yang akan dilaksanakan dengan cara híbrida. Mereka akan berbicara lebih lanjut tentang pemindahan lokasi setelah acara selesai.
Keunggulan PIK 2 Sebagai Lokasi Penyelenggaraan GIIAS
Nusantara International Convention Exhibition (NICE) di PIK 2 dibangun di atas lahan seluas 40 hektar. Dengan begitu banyak ruang yang tersedia, lokasi ini dapat menjawab kebutuhan para peserta dan pengunjung GIIAS dengan lebih efektif.
Di NICE, direncanakan akan ada 11 hall pameran yang semuanya dirancang dengan fasilitas modern. Ini adalah investasi besar untuk masa depan pameran otomotif di Indonesia.
Fasilitas baru ini secara signifikan berbeda dengan yang ada di ICE BSD. Ruang yang lebih besar dan fasilitas yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengunjung dan peserta secara keseluruhan.
Dengan penawaran lokasi baru, diharapkan perusahaan otomotif dapat lebih menampilkan inovasi dan produk mereka dengan lebih baik. Pengunjung juga akan menikmati pengalaman yang lebih interaktif dan menarik di sana.
Secara keseluruhan, GIIAS di PIK 2 dapat menjadi lebih dari sekedar pameran otomotif, tetapi juga menjadi pusat pertemuan untuk para profesional dalam industri otomotif.
Persiapan Menuju GIIAS 2025 yang Sukses
Menjelang pelaksanaan GIIAS 2025, persiapan sudah dilakukan dengan matang. Semua pihak terlibat dalam memaksimalkan prosesi dan menunjukkan betapa beragamnya industri otomotif Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan akan mencerminkan kemajuan teknologi dan inovasi yang terjadi dalam sektor otomotif. Pengunjung akan dapat menyaksikan langsung perkembangan terbaru dari kendaraan hingga teknologi ramah lingkungan.
Para peserta juga didorong untuk menampilkan produk terbaru mereka. Dengan antusiasme yang tinggi, diharapkan mereka siap mendapatkan perhatian lebih dari para pengunjung yang datang.
Dengan jumlah peserta yang terus meningkat, promosi dan pemasaran event ini juga perlu diperkuat. Penyelenggara memiliki tanggung jawab besar untuk menjamin bahwa semua aspek terlihat rapi dan profesional.
Melalui GIIAS 2025, industri otomotif Indonesia berharap dapat menarik lebih banyak investor asing. Selain itu, keberhasilan acara ini juga sangat penting untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.