www.kabarsuara.id – JAKARTA – Induk perusahaan pencari kerja terkemuka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.300 karyawannya di tengah pergeseran fokus ke kecerdasan buatan. Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam strategi perusahaan, yang semakin menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam operasionalnya.
PHK ini mencakup divisi yang sibuk dengan penelitian dan pengembangan, serta aspek lain seperti sumber daya manusia dan keberlanjutan. Dalam memo perusahaan, dijelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan teknologi yang berkembang pesat.
Tidak hanya itu, perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pengguna bagi pencari kerja dan pemberi kerja. Langkah ini sejalan dengan perubahan paradigma yang ditimbulkan oleh hadirnya teknologi AI, yang saat ini terus berkembang dan mengubah wajah industri.
Dampak PHK Terhadap Karyawan dan Perusahaan
Dengan PHK yang mencakup sekitar 6% dari tenaga kerja di segmen teknologi sumber daya manusia, karyawan yang terkena dampak merasakan ketidakpastian dan kekhawatiran. Tidak sedikit dari mereka yang berpengalaman merasa telah memberi dedikasi tinggi namun harus menghadapi kenyataan pahit ini.
Secara keseluruhan, reaksi terhadap tindakan ini cukup beragam. Beberapa pihak menyadari bahwa langkah tersebut adalah kebutuhan adaptasi perusahaan terhadap perubahan industri. Namun, ada juga yang merasa langkah ini terlalu tergesa-gesa.
PHK yang dilakukan oleh perusahaan ini tidak hanya terbatas di Jepang, namun juga berdampak pada tim di beberapa negara lain. Memo yang beredar menunjukkan bahwa tim yang terpengaruh juga termasuk yang berada di Amerika Serikat.
Perubahan Strategis dan Integrasi Operasional
Seiring dengan keputusan untuk memangkas jumlah karyawan, perusahaan mengumumkan akan melakukan integrasi antara operasional Glassdoor dan Indeed. Ini adalah langkah strategis untuk mencapai efisiensi yang lebih baik dan meningkatkan sinergi antara dua platform yang telah dikenal luas.
CEO dari Glassdoor, Christian Sutherland-Wong, akan meninggalkan posisinya seiring dengan perubahan ini, sementara posisi penting lainnya di Indeed juga akan mengalami rotasi. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi integrasi.
Dengan pelaksanaan integrasi ini, perusahaan berupaya untuk memperkuat posisi di pasar sambil tetap memperhatikan kepuasan pengguna. Kehadiran AI dalam program pengembangan produk akan sangat menguntungkan bagi kedua platform dalam jangka panjang.
Pentingnya Adaptasi dalam Dunia Kerja Modern
Pergeseran menuju kecerdasan buatan menunjukkan bahwa dunia kerja saat ini menuntut adaptasi yang cepat. Dengan teknologi yang terus berubah, perusahaan tidak hanya dituntut untuk mengikuti perkembangan, tetapi juga harus mampu memprediksi tren masa depan.
CEO Recruit, Hisayuki “Deko” Idekoba, mengungkapkan bahwa AI harus diintegrasikan dalam setiap proses perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik lagi bagi para pencari kerja dan pemberi kerja.
Bagi karyawan, ini menjadi penanda bahwa mereka perlu terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang teknologi. Bekerja di era digital menuntut pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana teknologi dapat mendukung kinerja individu dan tim.