www.kabarsuara.id – Ducati membantah Francesco Bagnaia kena mental gara-gara Marc Marquez.
Davide Tardozzi, Manajer Tim Ducati Lenovo, angkat bicara mengenai kondisi Francesco Bagnaia. Ia menegaskan bahwa performa Bagnaia yang tidak memuaskan dalam MotoGP 2025 bukan disebabkan oleh tekanan mental akibat kehadiran Marc Marquez, melainkan ada faktor lain yang perlu diidentifikasi.
Francesco Bagnaia, atau yang akrab disapa Pecco, memang tengah menghadapi masa-masa sulit. Dari enam seri balapan yang telah berlangsung, ia hanya berhasil meraih satu kemenangan. Di balapan terakhir yang digelar di Prancis, ia bahkan tidak meraih satu poin pun. Tentu saja, hasil ini menjadi sorotan banyak pihak.
Mengesankan Namun Kontras
Jika melihat performa Marc Marquez, situasinya sangat berbanding terbalik. Marquez, yang dijuluki Baby Alien, telah menunjukkan performa luar biasa dengan meraih tiga kemenangan dari enam balapan. Dengan pencapaian ini, Marquez kini memuncaki klasemen sementara MotoGP 2025 dengan total 171 poin.
Kondisi ini menimbulkan spekulasi bahwa Bagnaia mungkin mengalami tekanan mental akibat kehadiran rivalnya, Marquez. Namun, Tardozzi menolak anggapan tersebut dan menyampaikan bahwa ada alasan lain di balik performa mengecewakan Bagnaia.
“Pecco tidak terganggu secara mental dengan kehadiran Marc, meskipun banyak orang beranggapan demikian. Kami belum menemukan akar masalahnya, tetapi dia memiliki hubungan baik dengan Marquez,” kata Tardozzi seperti dilansir dari Crash pada tanggal 17 Mei 2025. Tardozzi menambahkan bahwa meski ada dinamika kompetisi, kedua pembalap itu memiliki saling pengertian tanpa adanya ketegangan yang mencolok.
Interaksi antara Bagnaia dan Marquez memang menunjukkan bahwa keduanya saling menghormati. Tardozzi mengungkapkan bahwa mereka sering berjabatan tangan dan berbincang, menandakan hubungan yang baik di luar lintasan. “Saya sering mengulang penjelasan ini, tetapi terkadang sulit bagi orang lain untuk percaya,” tambah Tardozzi, menekankan pentingnya komunikasi dan hubungan positif di antara para pembalap.
Dengan situasi saat ini, tim Ducati tetap optimis untuk mendukung Peckko dalam menemukan performanya yang terbaik. Keberadaan Marquez di trek adalah tantangan, tetapi juga bisa menjadi motivasi bagi Bagnaia untuk melakukan pembenahan dan comeback yang mengesankan di balapan berikutnya.
Menjelang balapan selanjutnya, semua mata akan tertuju pada Bagnaia untuk melihat apakah ia dapat bangkit dari kesulitan ini dan bersaing dengan rekan-rekan setimnya serta sejumlah penantang lainnya di MotoGP. Ini tentu saja menjadi kisah menarik yang memberikan warna dalam dunia balap motor.
www.kabarsuara.id – Ducati membantah Francesco Bagnaia kena mental gara-gara Marc Marquez.
Davide Tardozzi, Manajer Tim Ducati Lenovo, angkat bicara mengenai kondisi Francesco Bagnaia. Ia menegaskan bahwa performa Bagnaia yang tidak memuaskan dalam MotoGP 2025 bukan disebabkan oleh tekanan mental akibat kehadiran Marc Marquez, melainkan ada faktor lain yang perlu diidentifikasi.
Francesco Bagnaia, atau yang akrab disapa Pecco, memang tengah menghadapi masa-masa sulit. Dari enam seri balapan yang telah berlangsung, ia hanya berhasil meraih satu kemenangan. Di balapan terakhir yang digelar di Prancis, ia bahkan tidak meraih satu poin pun. Tentu saja, hasil ini menjadi sorotan banyak pihak.
Mengesankan Namun Kontras
Jika melihat performa Marc Marquez, situasinya sangat berbanding terbalik. Marquez, yang dijuluki Baby Alien, telah menunjukkan performa luar biasa dengan meraih tiga kemenangan dari enam balapan. Dengan pencapaian ini, Marquez kini memuncaki klasemen sementara MotoGP 2025 dengan total 171 poin.
Kondisi ini menimbulkan spekulasi bahwa Bagnaia mungkin mengalami tekanan mental akibat kehadiran rivalnya, Marquez. Namun, Tardozzi menolak anggapan tersebut dan menyampaikan bahwa ada alasan lain di balik performa mengecewakan Bagnaia.
“Pecco tidak terganggu secara mental dengan kehadiran Marc, meskipun banyak orang beranggapan demikian. Kami belum menemukan akar masalahnya, tetapi dia memiliki hubungan baik dengan Marquez,” kata Tardozzi seperti dilansir dari Crash pada tanggal 17 Mei 2025. Tardozzi menambahkan bahwa meski ada dinamika kompetisi, kedua pembalap itu memiliki saling pengertian tanpa adanya ketegangan yang mencolok.
Interaksi antara Bagnaia dan Marquez memang menunjukkan bahwa keduanya saling menghormati. Tardozzi mengungkapkan bahwa mereka sering berjabatan tangan dan berbincang, menandakan hubungan yang baik di luar lintasan. “Saya sering mengulang penjelasan ini, tetapi terkadang sulit bagi orang lain untuk percaya,” tambah Tardozzi, menekankan pentingnya komunikasi dan hubungan positif di antara para pembalap.
Dengan situasi saat ini, tim Ducati tetap optimis untuk mendukung Peckko dalam menemukan performanya yang terbaik. Keberadaan Marquez di trek adalah tantangan, tetapi juga bisa menjadi motivasi bagi Bagnaia untuk melakukan pembenahan dan comeback yang mengesankan di balapan berikutnya.
Menjelang balapan selanjutnya, semua mata akan tertuju pada Bagnaia untuk melihat apakah ia dapat bangkit dari kesulitan ini dan bersaing dengan rekan-rekan setimnya serta sejumlah penantang lainnya di MotoGP. Ini tentu saja menjadi kisah menarik yang memberikan warna dalam dunia balap motor.