www.kabarsuara.id – Perubahan yang cepat dalam dunia ekonomi global telah menciptakan tantangan besar bagi pekerja di seluruh dunia. Dalam menghadapi disrupsi teknologi dan kompleksitas perubahan geopolitik, penting bagi setiap individu untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka agar tetap relevan di pasar kerja yang terus berubah.
Raymond Chin, seorang pengusaha milenial dan konten kreator, menekankan pentingnya melakukan reskilling bagi pekerja. Ia menyebutkan bahwa di tahun 2028, setidaknya satu dari dua pekerja global perlu memperbarui kemampuan mereka untuk memenuhi tuntutan industri yang berkembang.
Dalam pandangannya, bukan hanya memperdalam keahlian yang telah ada, tetapi juga harus terbuka untuk mempelajari hal-hal baru menjadi sangat krusial. Konsep ini, yang ia sebut sebagai “restart”, harus diterapkan secara luas untuk menjawab tantangan di dunia kerja.
Pentingnya Reskilling dalam Era Disrupsi Teknologi
Dalam dunia yang serba cepat ini, kemampuan untuk beradaptasi menjadi salah satu kunci kesuksesan. Reskilling bukan hanya sekadar pilihan, melainkan suatu keharusan bagi setiap pekerja yang ingin bertahan dan berkembang.
Menurut Raymond, Indonesia saat ini berada di tengah jendela demografi yang penting. Dengan bonus demografi yang diprediksi akan berkurang dalam lima tahun ke depan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Pekerja yang mampu menguasai teknologi baru dan tren industri dapat memiliki keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, individu perlu lebih proaktif dalam mencari peluang belajar dan pengembangan diri.
Generasi Milenial dan Generasi Z Harus Siap Menghadapi Tantangan
Milenial dan generasi Z memiliki peran penting dalam revolusi industri saat ini. Mereka diharapkan tidak hanya untuk mengikuti perubahan, tetapi juga menjadi agen perubahan itu sendiri.
Raymond juga mengingatkan bahwa generasi muda harus terus berpikir kreatif dan inovatif. Dengan memanfaatkan teknologi dan informasi yang ada, mereka dapat menemukan solusi atas tantangan yang ada di lingkungan kerja.
Penting bagi mereka untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan. Menyadari bahwa dunia kerja tidak akan pernah stagnan, mereka perlu bersikap adaptif dan responsif terhadap kondisi yang berubah.
Strategi untuk Melakukan Reskilling Secara Efektif
Untuk melakukan reskilling dengan efektif, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan. Pertama, individu harus mengenali keterampilan yang sudah dimiliki dan menilai apakah keterampilan tersebut masih relevan.
Kedua, mencari kursus atau pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini menjadi langkah penting. Ini bisa dilakukan melalui platform online atau melalui institusi pendidikan formal.
Selain itu, membangun jejaring profesional juga sangat membantu dalam proses pembelajaran. Interaksi dengan para ahli dan rekan-rekan sejawat dapat membuka wawasan baru dan menambah pengetahuan di bidang tertentu.