Bangkrut, Justin Bieber Jual Katalog Musiknya /p>
LOS ANGELES – Justin Bieber, salah satu penyanyi pop terkemuka di dunia, baru-baru ini diterpa kabar mengejutkan mengenai kondisi keuangannya. Isu kebangkrutan menyeruak, menyebut bahwa ia terpaksa menjual katalog musiknya dengan nilai yang cukup rendah, mengingat masalah ekonomi yang menimpanya.
Berita ini muncul setelah ada postingan di akun media sosial yang menjelaskan bahwa Justin kini tidak memiliki dana yang cukup untuk mempertahankan kariernya di dunia musik. Para penggemar dan netizen menyaksikan kehadiran isu ini dengan penuh rasa ingin tahu dan kepedulian.
Dalam postingan tersebut, terdapat informasi bahwa usaha Justin selama ini, dengan penghasilan diperkirakan mencapai antara USD500 juta hingga USD1 miliar, tampaknya tidak cukup untuk menyelamatkan kondisinya yang mengkhawatirkan. “Dia menghancurkan semuanya… dan sekarang menghadapi kesulitan finansial yang memaksanya menjual katalog musiknya seharga USD200 juta,” bunyi salah satu kutipan yang menarik perhatian banyak orang.
Dari keterangan sumber terpercaya yang dekat dengan Justin, disebutkan bahwa ia telah berada di ambang “kehancuran finansial” pada tahun 2022. Pada bulan Desember tahun tersebut, ia merasa tidak ada pilihan lain selain menjual hak atas katalog musiknya.
Di tengah kabar tersebut, manajernya, Scooter Braun, berupaya memberikan nasihat agar Justin tidak tergesa-gesa menjual katalognya. Scooter berpendapat bahwa dengan usia Justin yang masih relatif muda dan kariernya yang bisa berlanjut panjang, adalah bijak untuk menunggu hingga Januari 2023 demi mendapatkan keuntungan pajak yang lebih menguntungkan. Namun, tampaknya Justin memilih untuk mengambil keputusan yang cepat dan menjualnya lebih awal.
Hubungan Justin dengan Scooter Braun juga menjadi sorotan. Ada desas-desus yang menyebutkan bahwa mereka telah berpisah sejak 2023. Pemicu keretakan hubungan ini diketahui terkait masalah aset musik yang melibatkan Taylor Swift, yang juga merupakan artis yang berada di manajemen Scooter.
Seiring dengan perkembangan isu ini, netizen memiliki beragam pendapat. Beberapa dari mereka menunjukkan simpati terhadap kondisi Justin, sementara yang lain lebih skeptis. Ada yang menulis, “Tinggalkan Justin sendirian!” sementara yang lainnya berpendapat bahwa menjual katalog musik bukanlah tindakan yang sepenuhnya buruk.
Walaupun ada yang mengatakan bahwa Justin sebenarnya berutang lebih dari USD30 juta, sehingga menjual katalognya merupakan langkah untuk keluar dari utang, yang berarti ia akan kehilangan hak penerbitan dan gelar masternya. Hal ini mengakibatkan banyak yang merasa bahwa Justin seolah bekerja tanpa mendapatkan imbalan yang sepadan.
Kepedihan situasi ini terlihat jelas di media sosial, di mana Justin belum memberikan tanggapan resmi. Baik dari akun pribadinya maupun melalui saluran publik lainnya, press silence ini menambah rasa penasaran publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada sang bintang.
Bersamaan dengan bocoran ini, laporan dalam dokumenter berjudul “Investigasi: Apa yang Terjadi pada Justin Bieber?” disiarkan, mengungkapkan lebih banyak tentang perjalanan karier dan tantangan yang dihadapi Justin dalam mengelola kekayaannya.
Peristiwa ini mengundang diskusi hangat di kalangan penggemar. Banyak yang mendoakan agar Justin bisa segera bangkit dari keterpurukan ini, sekaligus mengingatkan bahwa kendati situasi menjadi sulit, ia masih memiliki penggemar yang setia mendukungnya.
/strong>