Rayen Pono Bantah Pansos dengan Polisikan Ahmad Dhani: Kami Sejajar! /p>
JAKARTA – Rayen Pono dengan tegas mengklarifikasi tuduhan bahwa ia mencari popularitas atau “pansos” melalui laporan hukum terhadap Ahmad Dhani. Kasus ini muncul setelah Rayen mempolisikan pendiri band Dewa 19 tersebut atas dugaan diskriminasi ras dan etnis yang terkait dengan pengolokannya terhadap marga yang dibawanya.
Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, seniman tersebut menjelaskan, “Untuk para buzzer yang bilang saya pansos, tenang, saya tidak akan pernah menghiraukan kalian. Bukan saya benci loh ya sama kalian. Permasalahannya, kalian tidak pernah ada di sepatu saya.” Pernyataan ini mencerminkan ketidakpuasan Rayen terhadap komentar negatif yang ditujukan kepadanya, serta tekadnya untuk membela kehormatan keluarganya, khususnya marga Pono.

Rayen mengungkapkan, jika ada yang menganggapnya mencari popularitas, itu sangat keliru. Ia menegaskan, “Kami sejajar. Dari awal, Ahmad Dhani yang mengundang saya untuk berdiskusi. Jika dia sampai menghina marga Pono, berarti argumen saya telah cukup mengganggu pikirannya.” Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Rayen yakin akan kemampuan dan kualitas argumentasinya, dan bahwa perdebatan tersebut adalah tindakan yang sah.
Musisi berusia 42 tahun ini menambahkan, bahwa tindakan hukum yang dilakukannya juga bertujuan untuk membuka mata masyarakat mengenai argumen yang tidak sehat yang dilontarkan oleh para wakil rakyat. “Karena terbukti kan DPR juga memproses pernyataan nyeleneh Dhani tentang isu naturalisasi Timnas Indonesia. Itu kan bersamaan dengan laporan saya. Artinya, kalau tidak ada laporan saya, bisa jadi laporan itu tidak akan direspons,” tuturnya.
Kasus ini tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menyentuh isu yang lebih dalam mengenai penghormatan terhadap identitas dan hak-hak individu. Rayen tampak berdiri pada posisi yang tegas, menunjukkan bahwa ia tidak akan mundur dalam membela namanya serta marga Pono. Hal ini tentunya menggugah rasa empati dari masyarakat yang memiliki pengalaman serupa dalam menghadapi tindakan diskriminatif.
Dengan langkah-langkah ini, Rayen berharap dapat memberikan pelajaran bagi semua pihak, terutama dalam hal penghormatan terhadap orang lain dan identitas mereka. Dalam dunia yang semakin berkembang dan kompleks, isu-isu seperti diskriminasi harus selalu mendapatkan perhatian dan tindakan tegas dari masyarakat.
/strong>