www.kabarsuara.id – PT PP Presisi Tbk (PPRE) mengumumkan pencapaian laba bersih yang signifikan hingga Triwulan II-2025. Dengan mencatat laba bersih mencapai Rp75 miliar, perusahaan ini mengalami pertumbuhan 13,64% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana laba berada di angka Rp66 miliar.
Peningkatan ini menunjukkan efisiensi dan efektivitas operasional yang mulai membuahkan hasil bagi PPRE. Direktur Utama PPRE, Rizki Dianugrah, menilai bahwa kinerja ini mencerminkan usaha perusahaan dalam meningkatkan rasio profitabilitas yang lebih baik.
Rizki menyatakan bahwa gross margin perusahaan mengalami peningkatan menjadi 19,50%, dari 18,05% di Triwulan II 2024. Hal ini menjadi indikator positif untuk kinerja operasional yang semakin baik dan kontrol biaya yang semakin optimal.
Peningkatan Leverage dan Struktur Permodalan yang Sehat
Selain pertumbuhan laba bersih, PPRE juga menunjukkan perbaikan pada rasio leverage yang tercermin dari penurunan Debt to Equity Ratio (DER) menjadi 1,12x, dibandingkan dengan 1,17x sebelumnya. Ini membawa pesan yang kuat mengenai kesehatan struktur permodalan perusahaan yang berkomitmen dalam menjaga covenants dengan pihak perbankan.
Dengan pengelolaan yang hati-hati, PPRE menunjukkan bahwa mereka mampu beroperasi dalam batas yang telah diterapkan. Rizki menyatakan bahwa pengelolaan permodalan yang baik menjadi salah satu aspek kunci dalam memastikan kelangsungan operasi dan pertumbuhan perusahaan ke depan.
Upaya perusahaan untuk terus meningkatkan pendapatan dan menambah kontrak baru juga berperan dalam meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan. Di tengah ketidakpastian yang ada dalam industri, PPRE terus berupaya memberikan solusi inovatif yang berorientasi pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kontrak Baru yang Meningkat secara Signifikan hingga 2025
Saat ini, PPRE berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp3,2 triliun hingga Triwulan II-2025, yang merupakan peningkatan sebesar 60% year-on-year (YoY) dibandingkan dengan pencapaian sebelumnya yang berada di angka Rp2 triliun. Hal ini menjadi tanda adanya kepercayaan pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam mengelola proyek-proyek konstruksi dan pertambangan.
Kontrak baru yang diperoleh mayoritas berasal dari segmen jasa pertambangan dan konstruksi, dengan kontribusi mencapai 89,58%. Posisi strategis ini menggarisbawahi keberhasilan PPRE dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar di sektor yang sangat kompetitif ini.
Rizki juga menekankan komitmen perusahaan dalam menjajaki berbagai peluang kemitraan strategis untuk memperluas cakupan bisnis. Upaya ini diharapkan dapat membantu memperkuat posisi PPRE di industri, khususnya di sektor pertambangan yang terus berkembang.
Kinerja Keuangan yang Konsisten dan Pertumbuhan Pendapatan
Sejalan dengan meningkatnya kontrak baru, kinerja keuangan PPRE juga menunjukkan tren yang positif. Dalam laporan keuangan Triwulan II-2025, pencatatan pendapatan perusahaan mencapai Rp1,6 triliun. Segmen pertambangan dan konstruksi mendominasi kontribusi pendapatan ini hingga 97,6%.
Melihat angka tersebut, terlihat jelas bahwa PPRE benar-benar memfokuskan aktivitas operasionalnya untuk membangun kekuatan di dua segmen ini. Kondisi ini mencerminkan strategi yang tepat, di mana perusahaan berhasil memanfaatkan peluang yang ada di pasar dan meningkatkan pendapatan secara konsisten.
Keberhasilan perusahaan dalam mengelola pendapatan dan kontrak baru juga menunjukkan kesiapan PPRE dalam menghadapi tantangan yang mungkin timbul di masa depan. Memantapkan diri dengan inovasi serta pendekatan yang adaptif menjadi kunci keberhasilan PPRE dalam industri ini.