www.kabarsuara.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini melaporkan angka yang mencolok terkait perkembangan kredit Buy Now Pay Later (BNPL) di Indonesia. Per 2025, total kredit BNPL mencapai Rp22,99 triliun, meningkat sebesar 29,75% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan paylater untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Hal ini tercermin dari jumlah rekening BNPL yang terus meningkat hingga mencapai 26,96 juta, dari sebelumnya yang hanya 24,79 juta pada Mei 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa hasil positif ini mencerminkan optimisme terhadap kondisi ekonomi Indonesia dan keberlanjutan sektor perbankan. Dukungan dari sejumlah kebijakan pemerintah serta kecepatan dalam pengeluaran anggaran menjadi faktor kunci yang memengaruhi pertumbuhan ini.
Analisis Pertumbuhan Kredit BNPL di Indonesia
Pertumbuhan kredit BNPL menunjukkan adanya perubahan dalam perilaku konsumen yang lebih memilih metode pembayaran yang fleksibel. Banyak orang kini lebih memilih untuk melakukan pembelian tanpa harus mengeluarkan uang tunai secara langsung. Ini sangat membantu dalam mengatasi masalah likuiditas yang sering dihadapi oleh banyak individu, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi.
Keunggulan BNPL terletak pada kemudahan dan kecepatan akses untuk mendapatkan kredit. Konsumen dapat melakukan transaksi tanpa harus melalui proses yang panjang, sehingga memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara lebih efisien.
Dalam konteks ini, OJK terus mendorong perbankan untuk memastikan bahwa layanan BNPL diberikan secara bertanggung jawab. Masyarakat perlu diingatkan untuk tetap memperhatikan kemampuan bayar mereka agar tidak terjebak dalam utang yang berlebihan.
Dukungan Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan BNPL
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan sektor perbankan, termasuk skema BNPL. Program-program seperti Koperasi Merah Putih (KMP) memberikan peluang bagi bank untuk memperluas penyaluran kredit kepada masyarakat.
Selain itu, inisiatif seperti Program Tiga Juta Rumah dan Makan Bergizi Gratis juga membuka jalan bagi perbankan untuk menawarkan solusi pembiayaan yang lebih beragam. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan sektor perbankan dapat semakin berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Adanya keseimbangan antara perlindungan konsumen dan promosi pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat atas industri ini diharapkan dapat mencegah potensi risiko di masa depan.
Masa Depan Layanan Paylater di Indonesia
Dengan adanya tren perkembangan yang positif, masa depan layanan paylater di Indonesia tampak cerah. Prediksi menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap BNPL akan terus meningkat seiring dengan perubahan perilaku konsumen dan pertumbuhan ekonomi yang stabil.
OJK dan lembaga keuangan lainnya perlu berkolaborasi untuk menciptakan platform yang aman dan transparan bagi konsumen. Ini penting agar layanan BNPL tidak hanya bermanfaat, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.
Dengan pengelolaan yang baik, BNPL dapat berfungsi sebagai alat yang efektif dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Program edukasi dan sosialisasi juga harus diperkuat agar konsumen lebih memahami produk ini dengan baik.