www.kabarsuara.id – PADANG — Dua orang nelayan dilaporkan hilang di perairan antara Pulau Panyu dan Pulau Karabak, yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Kejadian ini menjadi perhatian serius mengingat risiko yang dihadapi nelayan saat melaut, terutama ketika cuaca tidak bersahabat. Upaya pencarian sedang dilakukan, tetapi hingga sekarang hasilnya belum memuaskan.
Kehilangan ini berawal ketika kapal nelayan KM Rezki yang ditumpangi oleh Anton Darman (44) dan Fadil (19) tidak pernah mencapai tujuan. Saksi dari kapal lain, KM Moji, memberikan informasi awal tentang perjalanan kedua kapal yang berlangsung sebelum terpisah di tengah laut.
Detail Kejadian dan Tindakan Pertama yang Diambil
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Kelas A Padang, Hendri, menjelaskan bahwa informasi mengenai hilangnya KM Rezki diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan. Dugaan awal menyatakan bahwa kapal tersebut mengalami kecelakaan laut, dan ini membutuhkan perhatian serta tanggung jawab dari otoritas terkait.
Menurut keterangan tersebut, KM Rezki bersama dengan KM Moji berangkat dari Pulau Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, menuju Carocok pada 1 Agustus 2025. Pengamatan situasi di lapangan menunjukkan bahwa kedua kapal tersebut terpisah saat menyusuri perairan antara Pulau Panyu dan Pulau Karabak.
Pada pagi hari tanggal 2 Agustus, KM Moji melanjutkan pelayarannya dan berhasil tiba di tujuannya, namun KM Rezki tidak pernah sampai. Keberadaan kapal ini masih menjadi misteri, dan mereka yang terlibat dalam pencarian berharap menemukan jejaknya segera.
Upaya Pencarian dan Tantangan yang Dihadapi
Sejumlah nelayan setempat telah melakukan pencarian menggunakan dua kapal, dengan menjelajahi perairan dari Pulau Karabak menuju Pulau Sikakap sejauh 30 mil laut. Namun, pencarian ini belum membuahkan hasil yang diharapkan, dan situasi semakin mendesak dengan setiap hari yang berlalu.
Kompleksitas pencarian di lautan sangat tinggi, terutama ketika dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. Kehadiran gelombang dan arus yang kuat menjadi tantangan tersendiri bagi kapal yang mencari. Selain itu, keberadaan alat pencarian yang memadai juga menjadi faktor penting untuk mempercepat proses tersebut.
Dalam kondisi semacam ini, kerjasama antar nelayan dan pihak berwenang sangat diperlukan. Diskusi tentang strategi pencarian dan berbagi informasi menjadi langkah krusial dalam meningkatkan peluang untuk menemukan KM Rezki dan para nelayan yang hilang.
Peran Masyarakat dalam Proses Pencarian
Masyarakat di sekitar daerah pesisir memiliki peran penting dalam pencarian dengan berbagi informasi atau saksi mata yang mungkin mereka miliki. Penduduk lokal sering kali lebih memahami kebiasaan arus laut dan kondisi lingkungan, sehingga bisa memberikan masukan berharga.
Selama melakukan pencarian, dukungan emosional dari masyarakat juga sangat penting. Keluarga dari para korban tentu merasakan tekanan dan cemas, sehingga kehadiran orang-orang di sekitar bisa memberikan semangat dan harapan yang diperlukan dalam situasi sulit ini.
Selain itu, peran organisasi non-pemerintah dalam penggalangan bantuan dan sumber daya juga sangat dibutuhkan. Ini dapat membantu memperkuat tim pencarian dengan menyediakan alat dan akses ke tenaga profesional yang memiliki pengalaman dalam melakukan operasi penyelamatan laut.
Harapan untuk Penemuan Para Nelayan yang Hilang
Dalam situasi seperti ini, harapan untuk menemukan para nelayan selamat tetap menjadi motivasi utama. Keluarga dan kerabat di darat menunggu dengan penuh kecemasan dan doa, berharap agar usaha pencarian dapat membuahkan hasil yang baik.
Petugas SAR dan nelayan lokal terus menggandengkan tangan, meski mereka dihadapkan pada ketidakpastian. Keberanian dan ketekunan mereka untuk terus mencari menjadi simbol harapan di tengah kepanikan.
Ke depan, perlu diperhatikan bagaimana upaya sosialisasi mengenai keselamatan laut dapat diperkuat, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Pelatihan dan edukasi bagi nelayan mengenai penggunaan alat keselamatan yang tepat dan pengetahuan tentang kondisi cuaca akan sangat membantu dalam mengurangi risiko selama melaut.