www.kabarsuara.id – Diogo Jota, seorang pesepakbola yang dikenal luas, memiliki impian yang kuat untuk menjadi ayah terbaik bagi ketiga anaknya. Sebelum meninggal dunia, ia menegaskan komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya, terutama saat waktunya terbatas karena kariernya di dunia sepakbola. Dalam sebuah wawancara, ia berbagi tentang harapannya untuk menjadi sosok yang selalu ada bagi ketiga buah hati tercintanya.
Ketiga anak Diogo Jota lahir dalam rentang waktu yang berdekatan, yakni Denis pada 2021, Duarte pada 2023, dan seorang putri yang lahir pada 2024. Meskipun kesibukannya di lapangan membuatnya harus membagi waktu, cintanya terhadap keluarga tetaplah menjadi prioritas. Ia sering kali merindukan momen berharga yang bisa dihabiskan bersama mereka.
Sebagai seorang atlet profesional, Diogo sering kali harus meninggalkan rumah pada akhir pekan saat keluarga lainnya menikmati waktu bersama. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, tetapi ia tetap berusaha menciptakan kenangan yang berarti dengan anak-anaknya di sisa waktu yang dimiliki.
Cara Diogo Jota Menyempatkan Waktu untuk Keluarga
Meskipun jadwalnya padat, Jota selalu berupaya untuk meluangkan waktu bermain dengan anak-anaknya. Setiap kali pulang dari latihan, ia menemukan momen berharga untuk bersenang-senang bersama mereka, terutama Denis dan Duarte yang antusias mengajaknya bermain. Keinginan anak-anaknya untuk mendapatkan perhatian menyentuh hatinya.
Dalam beberapa kesempatan, Jota juga mengaku menghadapi dilema antara kelelahan setelah latihan dan keinginan untuk menghabiskan waktu dengan anak-anaknya. “Setelah seharian berlatih, saya merasa ingin beristirahat. Namun, ketika sampai di rumah, mereka selalu ingin bermain bersama,” ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk menjadi sosok ayah yang hadir secara emosional.
Terkadang, situasi tersebut membuatnya merenung tentang arti dari waktu yang dihabiskan bersama keluarga. Pesannya kepada anak-anaknya menjadi sumber motivasi tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga sebagai inspirasi bagi ayah-ayah lainnya. Dengan kekuatan cinta, ia berusaha memberi yang terbaik, meski terlihat lelah setelah hari yang panjang di lapangan.
Kesedihan di Balik Kepergian yang Mendadak
Akan tetapi, nasib tidak berpihak kepada Diogo Jota. Kehilangan yang mendalam terjadi ketika ia meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis pada 3 Juli 2025. Kecelakaan itu terjadi di kilometer 65 A-52, dekat Zamora, Spanyol, dan menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Kehilangan sosok ayah yang berdedikasi ini memberikan dampak signifikan.
Tragedi ini menjadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan dan betapa pentingnya menghargai setiap momen yang ada. Dalam momen seperti ini, banyak yang merasa kesedihan mendalam tidak hanya untuk keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga dalam hati penggemar setia yang menganggap Jota sebagai inspirasi. Harapan dan impian yang tidak sempat terwujud kini menjadi babak terakhir dalam kisah hidupnya.
Keluarga Jota terpaksa berhadapan dengan kenyataan pahit tersebut. Sementara anak-anak masih kecil, mereka kini harus belajar menghadapi kehilangan yang begitu mendalam. Momen-momen berharga yang telah dibangun bersama ayah mereka kini menjadi kenangan yang akan selalu diingat, meskipun terusir oleh situasi yang penuh duka ini.
Pesan Inspiratif di Balik Kehidupan Diogo Jota
Kisah Diogo Jota adalah pengingat tentang pentingnya prioritas dalam hidup. Ia menunjukkan bahwa meskipun karier bisa menyita waktu, tetap ada cara untuk terhubung dengan orang-orang tercinta. Pesan tentang cinta dan komitmen kepada keluarga patut menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama ayah yang juga bergelut dalam kesibukan pekerjaan.
Konsep bahwa waktu yang dihabiskan bersama keluarga tidak selalu diukur dengan durasi, tetapi dengan kualitas, menjadi sangat nyata dalam kehidupan Jota. Setiap momen yang ada, meskipun singkat, adalah berharga. Ini mengajak kita berpikir ulang tentang bagaimana kita menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita cintai.
Dengan pemikiran ini, kita diingatkan untuk mengevaluasi fokus hidup kita, serta meningkatkan komitmen untuk menjadi sosok yang selalu ada bagi keluarga. Jota adalah teladan bagi banyak orang yang berjuang untuk menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi, dan semoga cerita hidupnya terus hidup di hati banyak orang.