www.kabarsuara.id – Satu momen menarik terjadi di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, saat berlangsungnya retret kepala daerah. Waktu makan siang yang berlangsung disiplin menjadi perhatian utama ketika banyak kepala daerah merasa terkejut dengan tradisi makan yang berlangsung serba cepat.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menjelaskan bahwa para kepala daerah tidak akrab dengan sistem makan di kampus tersebut, di mana mereka hanya memiliki waktu yang sangat terbatas. Tradisi tersebut memberikan kesan unik dan menarik yang tak terlupakan bagi mereka.
Menurut Bima, kebanyakan kepala daerah merasa sangat terburu-buru dan mengeluhkan waktu makan yang terlalu singkat. Hal ini menjadi perbincangan hangat setelah mereka selesai makan siang dan berkumpul kembali di ruangan briefing.
Melihat reaksi mereka yang penuh kejutan, Bima tidak bisa menahan tawa. Dia mengisahkan bagaimana para kepala daerah baru sempat mengambil beberapa suapan namun belum selesai ketika lonceng sudah berbunyi menandakan waktu makan berakhir.
Tradisi Unik Makan di IPDN yang Membuat Kepala Daerah Terkesima
Tradisi makan di IPDN memang berbeda dari yang biasa dilakukan di instansi lain. Para peserta makan diatur dengan waktu yang ketat, di mana mereka hanya diberi waktu dua lagu untuk menyelesaikan makanan mereka.
Format makan yang terpimpin dan teratur ini menjadi salah satu ciri khas di IPDN. Ketika lonceng dibunyikan, tidak hanya waktu makan di mulai, tetapi juga menandakan komando yang harus diikuti oleh semua peserta.
Waktu yang singkat membuat orang merasa terburu-buru dan terkadang tidak sempat menghabiskan makanan mereka. Bima juga menambahkan bahwa dalam praktiknya, waktu dua lagu itu terkadang terasa sangat cepat bagi sebagian besar kepala daerah yang tidak terbiasa.
Momen Lucu Ketika Kepala Daerah Bereaksi
Saat makan siang diberikan kepada semua kepala daerah, reaksi mereka saat melihat waktu yang digunakan sangat mencolok. Banyak dari mereka yang mengeluh karena baru mengambil tiga suap dan lonceng sudah berbunyi.
Bima mengisahkan betapa serunya melihat mereka berusaha menghabiskan makanan dengan cepat. Walaupun suasana tampak serius, momen ini justru membuat acara lebih hidup dan menghibur.
Kepala daerah yang terbiasa dengan waktu makan yang lebih santai terpaksa beradaptasi dengan kecepatan yang ditetapkan. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka dalam memahami pentingnya disiplin dan waktu.
Pentingnya Disiplin dan Waktu dalam Pendidikan
Tradisi makan seperti ini tidak hanya mengajarkan tentang waktu, tetapi juga tentang disiplin dan kedisplinan yang dibutuhkan dalam kepemimpinan. Para kepala daerah diharapkan bisa menerapkan ilmu yang didapat dalam tradisi tersebut dalam kepemimpinan mereka di daerah masing-masing.
Disiplin waktu merupakan salah satu kualitas penting bagi seorang pemimpin. Ketika mereka mampu mengelola waktu dengan baik, hal ini diharapkan akan berdampak positif terhadap kinerja pemerintahan di daerah yang mereka pimpin.
Melalui pengalaman unik tersebut, diharapkan para kepala daerah dapat membawa pulang pelajaran berharga yang dapat diterapkan di lingkungan mereka masing-masing. Ini bukan hanya tentang makan, tetapi cara untuk membangun karakter dan sikap yang lebih baik dalam dunia pemerintahan.
Kesimpulan Tentang Tradisi dan Pembelajaran di IPDN
Tradisi makan di IPDN menjadi salah satu aspek menarik dalam retret kepala daerah ini. Respon lucu dan penuh kejutan dari para kepala daerah menggambarkan betapa uniknya kultur yang ada di institusi tersebut.
Melalui pengalaman ini, mereka tidak hanya mendapatkan kesan mendalam tentang disiplin waktu, tetapi juga mempelajari pentingnya adaptasi. Tradisi ini menjadi simbol bahwa setiap momen dalam pendidikan dan pemerintahan memiliki nilai yang tidak dapat diabaikan.
Dengan demikian, kegiatan sederhana seperti makan siang pun bisa menjadi sarana untuk belajar dan bercermin. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kepemimpinan di masa mendatang.