www.kabarsuara.id – Najwa Shihab baru-baru ini mengadakan tahlilan untuk mengenang 40 hari kepergian suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf. Dalam momen emosional ini, Najwa berbagi perasaannya melalui akun media sosialnya tentang kehilangan yang mendalam.
Kepergian Ibrahim pada 20 Mei 2025 meninggalkan duka mendalam bagi Najwa dan keluarganya. Pendarahan hebat akibat pecahnya pembuluh darah di otak menjadi penyebab utama yang merenggut nyawa suaminya.
Dalam suasana tahlilan tersebut, Najwa terlihat duduk bersama putranya, Izzat Assegaf, di tengah kedamaian dan kehangatan. Momen ini bukan hanya untuk mengenang Ibrahim, tetapi juga sebagai ungkapan cinta yang tak pernah pudar untuk sang suami tercinta.
Momen Haru dalam Tahlilan 40 Hari
Pada tahlilan yang diadakan, Najwa mengenakan pakaian serba putih, mencerminkan suasana yang khusyuk. Diiringi doa dari sahabat dan keluarga, momen ini menjadi simbol cinta abadi yang terus ada meskipun Ibrahim telah tiada.
Najwa menggunakan platform media sosialnya untuk merefleksikan rasa syukur atas cinta dan kenangan yang ditinggalkan suaminya. “Empat puluh hari tanpa Ibrahim, namun cinta ini tetap menyala dalam hati kami,” ujarnya dalam postingan tersebut.
Saat tahlilan berlangsung, dapat terlihat bahwa meskipun Ibrahim tidak lagi di sisi mereka, langkah dan kekuatannya terus menguatkan Najwa dan anaknya. Dalam kebersamaan itu, mereka merasakan kehadiran Ibrahim yang seolah tetap ada di tengah-tengah mereka.
Pernyataan Cinta Abadi dari Najwa
Najwa mengungkapkan betapa setiap hari tansah diingatkan tentang Ibrahim melalui kehangatan doa dan kenangan indah. Dalam sendu, ia menyatakan bahwa cinta mereka tidak akan pernah pudar meski terpisah oleh waktu dan keadaan.
Dalam salah satu unggahannya, Najwa menuliskan, “Saya berterima kasih untuk setiap pelukan yang tak terlihat dan setiap doa yang tenang.” Ungkapan ini mencerminkan betapa besar rasa cintanya kepada suami yang telah pergi.
Ketika Najwa dan Izzat mengunjungi makam Ibrahim, mereka berdoa dan mengenang momen-momen indah yang telah mereka lalui. Kehadiran mereka di sana menunjukkan komitmen Najwa untuk selalu menjaga kenangan suaminya hidup di dalam hati mereka.
Menghadapi Kehilangan dengan Kekuatan dan Harapan
Kehilangan sosok yang dicintai pasti membawa duka yang mendalam, tetapi Najwa memilih untuk menjalani hidup dengan penuh harapan. Ia percaya bahwa setiap kenangan yang indah akan membantunya melanjutkan langkah ke depan.
Najwa menemukan kekuatan dalam cinta yang telah dibangun bersama Ibrahim selama bertahun-tahun. Dalam perjalanan penyembuhannya, ia menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan cara berbagi kisahnya.
Melalui aktivitas dan pesan yang disampaikannya, Najwa menunjukkan kepada semua orang bahwa cinta sejati tidak pernah mati. Ia percaya bahwa Ibrahim akan selalu menjadi bagian dari hidupnya, meski secara fisik tidak bisa bersamanya lagi.